Monday, August 4, 2014

Sayang Itu, Sepatutnya...

Rasa sayang adalah keniscayaan yang dialami oleh semua manusia. Datang dan perginya rasa itu tidak bisa diatur pun diperkirakan. Ia akan menyapamu pada waktu yang dirasa paling tepat, tanpa perlu kamu rencanakan sebelumnya.
Sebagai manusia kita sering salah menafsirkan sayang dengan berbagai perasaan lain yang senada. Dorongan menggebu-gebu untuk memiliki seseorang dengan mudah kita labeli dengan “sayang”. Padahal perasaan sayang yang tulus tidak membutuhkan kepemilikan dan pengakuan.
Apa sih sayang itu? Bagaimana caranya kamu bisa tahu kalau kamu memang sayang pada seseorang?

1. Namanya Muncul Di Kepala Setiap Kamu Bangun Tidur
Namanya selalu muncul di kepalamu setiap pagi
Namanya selalu muncul di kepalamu setiap pagi via 70plus3.blogspot.com
Dia adalah orang yang pertama kali kamu ingat selepas membuka mata. Jika bisa, dia pula yang pertama kali ingin kamu lihat wajahnya setiap pagi. Pikiranmu tentang dia bisa berdatangan dari berbagai hal. Tanpa harus bertemu sebelumnya pikiranmu akan mengikuti impuls untuk langsung melayang padanya.
Otakmu dipenuhi kenangan tentang kegiatan yang kalian lakukan di hari sebelumnya, kebiasaan kecilnya yang selalu dilakukan sampai kecemasan tentang bagaimana kabarnya. Bahkan di momen paling nyaman saat kamu masih bercumbu dengan selimut dan bermalas-malasan, kamu tetap ingin didampinginya meski hanya dalam pikiran.

2. Mengirim dan Menerima Pesan Darinya Membuat Hatimu Hangat
Berkirim pesan dengan dia membuat hatimu hangat
Berkirim pesan dengan dia membuat hatimu hangat via abcnews.go.com
Berkirim kabar sudah bukan lagi jadi keharusan, tapi kebutuhan bagimu. Kamu menghargai dia sebagai orang penting di hidupmu yang layak mengetahui perkembangan kegiatan yang kamu lakukan. Sebuah ucapan selamat pagi sederhana akan menyelamatkan hari kalian.
Ada rasa nyaman setiap kamu mengirimkan pesan padanya. Kamu yakin kalau dia punya koneksi khusus denganmu yang membuat dia bisa merasakan hal yang sedang alami saat itu. Ketika ponselmu bergetar menandakan ada pesan darinya, hatimu secara otomatis menghangat.
Ada manusia lain yang bisa memahamimu diluar sana. Kalian tidak sendirian.

3. Kamu Mengkhawatirkan Kebutuhan-Kebutuhan Kecilnya
Kebutuhan kecilnya selalu ingin kamu penuhi
Kebutuhan kecilnya selalu ingin kamu penuhi via blog.stylesight.com
Apakah dia sarapan pagi ini? Sempatkah dia membereskan kamar sebelum beranjak pergi? Tidak malaskah dia memasang jas hujan di tengah perjalanan? Kamu khawatir kalau dia sampai jatuh sakit. Rasa sayang membuatmu jadi orang yang menempatkan kebutuhan pasangan diatas kebutuhan pribadi.
Tidak cukup hanya khawatir, ada dorongan dalam dirimu untuk jadi orang yang mampu mencukupi semua kebutuhannya. Kamu hanya ingin bersamamu dia merasa tergenapi. Sebuah perasaan sayang yang tulus akan membuatmu fokus pada pemenuhan kebutuhannya.
Ketika kamu lebih sering merengek minta diperhatikan, tandanya bukan rasa sayang yang kamu rasakan pada pasanganmu. Kamu hanya butuh seseorang yang secara sukarela bisa jadi penggemarmu.

4. Momen Terendah Dalam Hidupnya Tidak Akan Membuatmu Berpaling
Kamu ingin ada di masa tersulit dalam hidupnya
Kamu ingin ada di masa tersulit dalam hidupnya via www.wattpad.com
Ketika dia gagal ujian skripsi, waktu dia ditolak perusahaan idaman, saat dia dihadapkan pada krisis keluarga secara ajaib kamu hanya ingin terus mendampinginya. Di masa-masa itu pasanganmu bisa berubah jadi makhluk cengeng yang irasional, tapi kamu hanya ingin tetap berada di sisinya.
Rasa sayang yang sebenarnya akan membuat seseorang jadi pendamping handal di masa-masa sulit. Dengan senang hati kamu akan mengusap punggungnya saat dia mulai sesak karena terlalu banyak menangis. Bahumu akan ditawarkan sebagai tempatnya melepas lelah.
Dalamnya rasa sayangmu padanya membuatmu ingin “naik kelas”. Dari sekedar teman bersenang-senang, jadi sesosok pendamping yang menangguhkan.

5. Saat Dia Ditimpa Kegagalan, Kamu Turut Menyalahkan Diri Sendiri
Kegagalan dan keberhasilannya juga datang karenamu
Kegagalan dan keberhasilannya juga datang karenamu via tagarelacomigo.blogspot.com
Kamu sadar bahwa kalian adalah dua entitas yang tidak terpisahkan. Kehadiran masing-masing membawa pengaruh pada kehidupan satu sama lain. Kasih mendalam memunculkan rasa tanggung jawab bahwa kamu juga punya andil dalam keberhasilan dan kegagalannya.
Momen kejatuhan pasangan seakan jadi kaca pembesar yang menunjukkan kekurangan hubungan kalian selama ini. Saat dia tidak berhasil mencapai impiannya pasti ada proporsi kegagalan yang datang darimu. Kamu akan berusaha berbenah diri agar bisa mendorongnya mencapai berbagai hal yang diimpikan.

6. Jika Bersamamu Dia Tidak Bahagia Atau Berubah Jadi Lebih Baik – Kamu Rela Pergi
Saat kehadiranmu tidak membuatnya jadi orang yang lebih baik lebih baik kamu pergi
Saat kehadiranmu tidak membuatnya jadi orang yang lebih baik lebih baik kamu pergi via www.electru.de
Rasa sayang yang benar-benar tulus akan menyingkirkan ego untuk mengakuisisi pasangan. Tujuan utamamu menjalani hubungan dengannya adalah untuk membuatnya bahagia dan berkontribusi pada pengembangan dirinya sebagai pribadi ke arah yang lebih baik.
Saat bersama denganmu dia menjadi terbatasi, maka kamu akan dengan senang hati melonggarkan genggaman. Ketika hubungan ini tidak membawa perubahan positif baginya kamu tidak akan keberatan menyingkir dari hidupnya untuk memberi dia kesempatan mengembangkan dia.
Sayang akan tercermin pada komitmen untuk mendampingi, bukan pada keinginan untuk memiliki.

7. Kamu Memberinya Kebebasan Untuk Melakukan Hal yang Dia Sukai
Kamu memberi dia kebebasan untuk menekuni hobi
Kamu memberi dia kebebasan untuk menekuni hobi via www.unabellavitablog.com
Meskipun sering dongkol saat dia asyik dengan hobinya, tapi kamu tidak pernah membatasinya untuk melakukan hal yang dia suka. Pemahamanmu sudah bulat, rasa sayang sepatutnya jadi alasan untuk merenggut waktu yang biasa digunakan demi menekuni hobi.
Sayang yang tulus adalah ketika kamu dengan ikhlas mendukung apapun yang dia lakukan. Merelakan waktu bersama demi perkembangan pribadi pasanganmu. Rasa sayang yang dalam akan membuatmu jadi pasangan yang tidak egois. Kamu akan cukup puas saat melihat ia berkembang dengan kamu ada di sisinya.

8. Fokusmu Bukan Mendapat Perlakuan Manis, Tapi Memberikan Kemampuan Terbaikmu
Kamu hanya ingin terus memberikan yang terbaik
Kamu hanya ingin terus memberikan yang terbaik via communities.dmcihomes.com
Ketika kamu benar-benar sayang pada seseorang maka kamu akan paham bahwa rasa mendalam hanya bisa ditunjukkan lewat berbagai kata kerja. Cinta dan sayang adalah proses kerja tanpa henti, mendampingi yang dikasihi dengan sepenuh hati. Ada balasan atau tidak itu urusan nanti.
Dia ibarat pelajaran favoritmu. Membuatmu ingin terus belajar agar bisa menjawab pertanyaan dengan tepat dan mendapatkan nilai baik. Kamu tahu bahwa kamu hanya perlu memberikan pendampingan terbaik, semampu yang kamu bisa.
Jika dia tidak membalas dengan sama baiknya maka itu akan jadi urusan semesta. Manusia bisa picik terhadap ketulusan di depannya, tapi Tuhan tidak pernah menutup mata.

9. Dia Bisa Kamu Terima Secara “Satu Paket”
Masa lalu dan kekurangannya bisa kamu terima dengan lapang dada
Masa lalu dan kekurangannya bisa kamu terima dengan lapang dada via s368.photobucket.com
Memutuskan bersama dengan seseorang yang kamu sayangi akan membuatmu sadar bahwa setiap orang punya kekurangan dan masa lalu yang tidak akan bisa dihapus. Bersama dia kamu akan berdamai dengan hal-hal tersebut dan menerima dia apa adanya.
Kamu akan menerima mantan pacarnya yang kadang masih suka manja ke orang yang kamu sayangi, berusaha memaklumi gaya hidup keluarganya yang berbeda 180 derajat darimu, sampai belajar memahami kebiasaannya yang absurd.
Menyayangi seseorang dengan dalam membuatmu bisa fokus pada masa kini yang sedang dijalani. Toh mengungkit hal yang telah lalu juga tidak akan membawa kalian kemana-mana. Kamu sadar pasanganmu bukan dewa yang tidak punya kekurangan. Dan kali ini, kamu bisa hidup dengan ketidaksempurnaannya.

10. Berjuang Bukan Pilihan, Tapi Keharusan
Demi orang yang kamu sayangi, perjuangan bukan jadi masalah
Demi orang yang kamu sayangi, perjuangan bukan jadi masalah via www.aishakristine.com
Menjalani hubungan dengan rasa sayang yang dimiliki oleh kedua belah pihak tidak menjamin jalan kalian bebas dari masalah. Kalian tetap akan bertengkar, kamu dan dia masih dua manusia dengan jalan pikiran berbeda yang bisa berselisih paham. Bedanya, kini kata “pergi” tidak lagi mudah diucapkan.
Kamu akan memaksa dirimu sendiri untuk terus mengeluarkan yang terbaik, sampai hubungan kalian menemukan takdirnya. Hubungan beda zona waktu akan kamu jalani dengan sabar selama masih mampu. Keegoisannya berusaha kamu hadapi dengan kesabaran, hingga mencapai batas akhir pertahanan.
Menyerah ditengah jalan bukan pilihan. Jika toh kelak hubungan ini tidak berhasil kamu tidak dibebani penyesalan karena tidak berusaha sampai titik darah penghabisan.

11. Kamu Menganggap Tubuhnya Sebagai “Rumah”, Bukan Komoditas
Tubuhnya bukan alat pemuas keinginanmu
Tubuhnya bukan alat pemuas keinginanmu via bitacorademihistoria.blogspot.com
Sebagai manusia biasa, kamu tetap menginginkan hubungan fisik dengan pasanganmu. Sentuhan hangat dan usapan lembut tidak adalah salah satu ekspresi sayang yang kerap dikeluarkan. Namun kali ini kamu tahu bahwa pasanganmu bukanlah tempat untuk menjajal berbagai eksperimen baru.
Nafsu tetap ada, bagaimanapun kamu dan dia tetap manusia dengan segala kebutuhannya. Hal berbeda yang diciptakan oleh rasa sayang yang tulus adalah penghormatan. Kamu akan menghargainya sebagai pribadi yang punya otonomi atas tubuhnya sendiri.
Kamu mendengarkan keinginan dan keengganannya dalam hal yang terkait dengan hubungan fisik. Dan meskipun keinginanmu tidak terpenuhi, tidak terbersit dalam kepalamu untuk pergi. Dia adalah rumah nyaman tempatmu selalu kembali. Bukan mini market 24 jam tempatmu bisa membeli semua kebutuhan setiap saat asal punya uang dan kuasa. 

12. Butuh Waktu Lama Untuk Melepaskannya
Butuh waktu untuk sepenuhnya melepaskan dia
Butuh waktu untuk sepenuhnya melepaskan dia via ohpanda.viewy.ru
Saat hubunganmu tidak berjalan sebagaimana mestinya, rasa sayang pada seseorang akan membuatmu jadi orang yang super hati-hati dalam membuat keputusan. Kamu tidak ingin salah mengambil langkah. Ketika kalian akhirnya berpisah butuh waktu bagimu untuk menyembuhkan diri sendiri.
Proses melepaskan orang yang kamu sayangi itu ibarat mengupas bawang. Ada berlapis-lapis kulit yang perlu dibuka. Dalam prosesnya matamu akan perih dan tidak jarang harus meneteskan air mata. Dia telah jadi bagian dari dirimu yang menempel erat seperti magnet diatas kulkas.
Melepaskan masker yang menempel kencang di wajah saja butuh waktu, wajar dong kalau kamu juga butuh waktu untuk melepaskannya yang telah melekat di dadamu untuk waktu yang lama?

13. Kamu Akan Bisa Menerima Bahwa Dia Selamanya Tetap Jadi Bagian Hidupmu
Kalian memang berpisah tapi dia tetap jadi bagian penting di hidupmu
Kalian memang berpisah tapi dia tetap jadi bagian penting di hidupmu via irenomore.blogspot.com
Kalian sudah tidak lagi bersama, tapi kamu masih tetap menghargainya sebagai orang yang pernah membawa pengaruh besar ke hidupmu. Rasa sayang yang benar-benar tulus tidak akan pernah hilang. Ia dengan cair bertansformasi menjadi bentuk hubungan lain.
Bagaimana bisa kamu benci pada orang ini? Dia yang mengenalkanmu pada band-band yang namanya belum pernah kamu dengar sebelumnya. Dari dia kamu belajar beberapa candaan yang masih sering kamu gunakan sampai sekarang.
Yang terpenting, dari dia kamu belajar untuk jadi pencinta yang baik tanpa memiliki tendensi untuk mengharapkan balasan. Pelajaran darinya akan selamanya tinggal di dirimu. Dan karena alasan itu, rasa sayangmu tidak akan mungkin hilang.

Setelah membaca tanda-tanda di atas, apakah kamu merasa sudah bisa menyayangi seseorang dengan baik? Apakah rasa sayangmu selama ini memang rasa yang tulus?

Sumber: http://www.hipwee.com/

Wednesday, July 23, 2014

Mengenal Sedikit Sejarah 9 Orang Sakti

“Walisongo” berarti sembilan orang wali”

Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid
Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.
Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha.

Maulana Malik Ibrahim (1)
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi
Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.
Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.
Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.
Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.
Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.

Sunan Ampel (2)
Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang)
Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya.
Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M.
Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura.
Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.”
Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.

Sunan Giri (3)
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin. Sunan Giri lahir di Blambangan (kini Banyuwangi) pada 1442 M. Ada juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya–seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut. Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja (Babad Tanah Jawi versi Meinsma).
Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim. Maulana Ishak berhasil meng-Islamkan isterinya, tapi gagal mengislamkan sang mertua. Oleh karena itulah ia meninggalkan keluarga isterinya berkelana hingga ke Samudra Pasai.
Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya, Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki Sunan Giri.
Pesantrennya tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan dalam arti sempit, namun juga sebagai pusat pengembangan masyarakat. Raja Majapahit -konon karena khawatir Sunan Giri mencetuskan pemberontakan- memberi keleluasaan padanya untuk mengatur pemerintahan. Maka pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Sebagai pemimpin pemerintahan, Sunan Giri juga disebut sebagai Prabu Satmata.
Giri Kedaton tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Selanjutnya, Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.
Giri Kedaton bertahan hingga 200 tahun. Salah seorang penerusnya, Pangeran Singosari, dikenal sebagai tokoh paling gigih menentang kolusi VOC dan Amangkurat II pada Abad 18.
Para santri pesantren Giri juga dikenal sebagai penyebar Islam yang gigih ke berbagai pulau, seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga Nusa Tenggara. Penyebar Islam ke Sulawesi Selatan, Datuk Ribandang dan dua sahabatnya, adalah murid Sunan Giri yang berasal dari Minangkabau.
Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu fikih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan Pucung -lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.

Sunan Bonang (4)
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban
Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah
yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.
Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.

Sunan Kalijaga (5)
Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam
Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.
Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan.
Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah.
Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang.
Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga.
Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.

Sunan Gunung Jati (6)
Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii).
Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.
Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati.
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan.
Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.
Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.

Sunan Drajat (7)
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470 M
Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun
Jelog –pesisir Banjarwati atau Lamongan sekarang. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1 kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur, yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal. Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.
Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/beri pakaian pada yang telanjang’.
Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.

Sunan Kudus (8)
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang
Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.
Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.

Sunan Muria (9)
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus
Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam.
Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.
Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti.

Sumber: http://www.kiwasa.net/

Surat dari Gaza untuk Umat Islam di Indonesia

Untuk saudaraku di Indonesia,
Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku, kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan demikian saudaraku?
Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.
Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu belum bisa menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding kalian yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?, apalagi menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.

Wahai saudaraku di Indonesia,
Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat indah dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur, setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.
Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang mereka inginkan.
Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian. Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.
Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di blokade 2tahun lalu, namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang untuk memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.
Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat sampah, itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA, Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti sebuah nyawa bagi kami di sini.
Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan, atau got-got apalagi ditempat sampah? saudaraku! Mereka mati syahid, saudaraku! mati syahid, karena serangan roket tentara Israel!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan Negeri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009) kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600 diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza, dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak yang kembar, Allahu Akbar!

Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit mencari rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?
Perlu kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah lama kami diblokade.
Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha di kantor pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima, tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.
Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Yah, mereka menikah di sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah, diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku.
Dan Perdana menteri kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal pernikahan bagi semua keluarga baru tersebut.

Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah lahap, kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya waktu.
Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu jam, yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini untuk halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.
Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma satu jam saudaraku, tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum dan takaful di sana.
Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami, Semua pegawai dan pejuang Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana Dengan kalian?
Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan 30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini menghapal al-qur'an, umurnya baru 10 tahun, saya yakin anak-anak kalian jauh lebih cepat menghapal al-quran ketimbang anak-anak kami disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar seperti jamur sekarang.
Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur, yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku, bunyi suara setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal, karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.

Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk kalian di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan saudaraku biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami. Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.
Oh, iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.
Akhhuka…..Abdullah ( Gaza City ..1430 H)

Sumber: http://www.voa-islam.com/

Friday, July 18, 2014

SHALAT ISTIKHARAH

DEFINISI SHALAT ISTIKHARAH

Kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang secara etimologis (lughawi) artinya meminta pilihan pada sesuatu.
Dalam istilah ulama fiqh istikharah adalah berusaha memilih yang terbaik salah satu di antara dua hal (طلب خير الأمرين لمن احتاج إلى أحدهما) dengan cara shalat dan berdoa.


DALIL SHALAT ISTIKHARAH

Hukumnya shalat istikharah adalah sunnah. 

1. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari:

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ
Artinya: Ya Allah aku beristikharah (meminta pilihan) dengan ilmuMu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon keutamaan-Mu.
2. Hadits Bukhari dari Jabir:

عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ
Artinya: Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, "Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka'at sunnah kemudian berdoalah..."


TATA CARA SHALAT ISTIKHARAH

Syarat shalat sunnah istikharah sama dengan shalat yang lain yakni (a) pelaku harus dalam keadaan suci dari hadats kecil dan besar; (b) pakaian shalat harus suci; (c) tempat shalat harus suci.

Jumlah rakaat dalam shalat istikharah adalah 2 rokaat.


NIAT SHALAT ISTIKHARAH

Niat untuk shalat istikharah. Teks Arabnya sbb: أصلي سنة الإستخارة ركعتين لله تعالي
Artinya: Saya niat shalat sunnah istikharah dua raka'at karena Allah.


BACAAN WAKTU SHALAT ISTIKHARAH

1. Rakaat pertama: membaca surat Al-Fatihah dan Surah Al-Kafirun ((قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ)
2. Rakaat kedua: membaca surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ).


DOA SHALAT ISTIKHARAH

Setelah selesai shalat, tiba waktunya berdoa. Tata cara berdoa yang ideal sebagai berikut:

1. Membaca hamdalah dan shalawat ibrahimiyah.
الحمد لله رب العالمين. حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيده. يا ربنا لك الحمد كما ينبغى
لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ
في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ
2. Dilanjutkan dengan membaca doa khusus untuk istikharah di bawah berdasarkan hadits sahih riwayat Bukhari no. 6841.:

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ , وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ , اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (sebutkan keperluan ) خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ , اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ (sebutkan keperluan Anda ) شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ
(sebutkan keperluan Anda)

3. Tutup doa di atas dengan bacaan shalawat ibrahimiyah seperti di atas, yaitu:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ
في العالمين إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

Catatan: tentu saja Anda dapat berdoa dengan bahasa sendiri. 


YANG DILAKUKAN SETELAH SHALAT ISTIKHARAH

Setelah shalat istikharah dan doa rampung hendaknya seseorang melakukan apa yang sesuai kelapangan hatinya. Imam An-Nawawi mengatakan, إذا استخار مضى لما شرح له صدره
Artinya: Jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang menjadi kelapangan hatinya.

Ibnu Hajar dalam Fathul Bari Syarhul Bukhari mengatakan:
واختلف فيما يفعل المستخير بعد الاستخارة، فقال ابن عبد السلام: يفعل ما اتفق، ويستدل له بقوله في بعض طرق حديث ابن مسعود وفي آخره: ثم يعزم، وقال النووي في الأذكار: يفعل بعد الاستخارة ما يشرح به صدره، ويستدل له بحديث أنس عند ابن السني: إذا هممت فاستخر ربك سبعا، ثم انظر إلى الذي يسبق في قلبك، فإن الخير فيه، وهذا لو ثبت لكان هو المعتمد، لكن سنده واه جدا، والمعتمد أنه لا يفعل ما ينشرح به صدره مما كان فيه هوى قبل الاستخارة، وإلى ذلك الإشارة بقوله في آخر حديث أبي سعيد: ولا حول ولا قوة إلا بالله

Artinya: Ada perbedaan ulama tentang apa yang harus dikerjakan setelah melaksanakan shalat istikharah. Ibnu Abdissalam berkata: Lakukan apa yang sesuai (dengan hati nurani). Ibnu Abdussalam mendasarkan pendapatnya pada hadits riwayat Ibnu Masud yaitu "pada akhirnya, lalu niatkan." 

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar berkata: Setelah shalat istikharah dan berdoa lakukan tindakan yang sesuai dengan suara hati. Pendapat Nawawi ini berdasarkan pada hadits Anas dari Ibnu Sunni: Apabila engkau bermaksud sesuatu, maka lakukan istikharah pada Tuhanmu 7 (tujuh) kali, lalu lihatlah pada pada kecondongan hatimu. Maka di situlah kebaikan itu berada. 

Pendapat ini kalau sanad hadits yang dikutip baik niscaya pendapat yang muktamad. Tetapi sanadnya hanya satu. Pendapat yang kuat (mu'tamad) adalah hendaknya ia (pelaku istikharah) tidak melakukan apa yang jadi kecenderungan hatinya sebelum melakukan istikharah karena hal itu timbul dari hawa nafsunya. Pendapat ini berdasarkan pada isyarat dalam akhir hadits Abu Said: ولا حول ولا قوة إلا بالله

Arti kesimpulan: Setelah istikharah berpeganglah pada pilihan yang Anda merasa mantap tanpa didasari hawa nafsu.


WAKTU PELAKSANAAN SHOLAT ISTIKHARAH

Shalat istikharah dapat dilakukan kapan saja selain waktu yang dilarang. Waktu yang dilarang adalah setelah subuh sampai kira-kira masuk waktu dhuha dan setelah shalat ashar.

Namun, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang akhir karena ada hadits yang mengatakan waktu tersebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim sbb:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقول: من يدعوني فأستجيب له؟ من يسألني فأعطيه؟ من يستغفرني فأغفر له؟
Arti kesimpulan: Allah akan memenuhi doa, permintaan dan permohonan ampun yang dilakukan pada sepertiga malam yang akhir.

MIMPI SETELAH SHOLAT ISTIKHARAH

Sudah menjadi tradisi di Indonesia, bahwa penentuan keputusan akhir dari hasil istikharah adalah melalui mimpi. Jadi, setelah shalat dan doa istikharah dilakukan, pelakunya kemudian tidur. Hasil mimpi setelahnya akan dianggap sebagai "keputusan final".

Pandangan dan kebiasaan ini kurang tepat dan tidak ada dasar hadits maupun pendapat ulama salaf. Sebenarnya tidak masalah mengandalkan mimpi istikharah kalau mimpinya ternyata kebetulan baik. Yang menjadi soal kalau ternyata mimpinya justru mengarah ke hal-hal yang negatif atau tidak membawa maslahat. Apalagi, mimpi tidak lepas dari 3 kemungkinan: dari Allah, dari setan dan dari diri sendiri. Tidak ada jaminan mimpi yang datang setelah sholat istikhoroh adalah mimpi dari Allah.

Seperti disebut di atas berdasarkan hadits dan pendapat ulama salaf, keputusan final setelah shalat istikharah hendaknya dilakukan sesuai dengan kelapangan hati dan pandangan dan analisa yang tulus. Dua hal ini hanya dapat dilakukan pada saat bangun. Bukan saat sedang tidur. Wallahu a'lam.

Sumber: http://www.alkhoirot.net/

Thursday, July 17, 2014

8 Pedoman Yang Harus Diingat Ketika Kamu Sedang Galau Dalam Hidup

Kamu sudah merasa ‘klik’ dan yakin dengan pasanganmu sekarang, tapi situasi dan kondisi menyulitkan kalian untuk mengikat janji. Kamu sudah belajar lebih rajin dari biasanya, tapi nilai yang kamu dapatkan masih segitu-segitu aja. Atau, sewaktu kecil kamu bercita-cita jadi arsitek terkenal, namun setelah lulus dari jurusan arsitektur kamu justru merasa menyanyi adalah jalan hidupmu.
Hidup nggak akan membiarkan selalu duduk manis di zona nyamanmu. Tantangan yang disajikannya akan selalu membuatmu ragu atau bimbang. Akan ada pula kegagalan yang membuat dirimu merasa mentok dan galau. Lantas apa yang harus kamu jadikan pedoman dalam kondisi ini?
1. Ikuti Kata Hati & Pikiranmu
Gunakan hati dan otak ketika bimbang
Gunakan hati dan otak ketika bimbang via elitedaily.com
Manusia lahir dengan amunisi berupa ‘kata hati’. Kata hati inilah yang akan menyuarakan apa yang menurut kita benar saat diri kita bimbang. Jadi, pastikan bahwa kamu selalu mendengarkan apa yang hatimu katakan.
Namun jangan lupa untuk tetap menggunakan akal pikiran. Terutama saat kamu sedang di ambang pengambilan keputusan besar. Menikah, berhenti kerja, beralih profesi — pertimbangkan semua ini secara matang. Bikin rencana, siapkan dana yang diperlukan, serta proyeksikan resikonya pada hidupmu nanti.
2. Tetap Dengerin Pendapat Orang
Pilih mana masukan yang baik buat kamu
Pilih mana masukan yang baik buat kamu via www.livingwellwithadhd.com
Semua orang selalu punya pendapat, saran, dan ide yang berbeda mengenai hidup yang sempurna. Ini berlaku untuk keluargamu, teman-teman akrabmu, dan pasanganmu. Bahkan, orang yang baru kamu kenal di atas kereta pun mungkin mau-mau saja menjelaskan pandangan hidupnya kalau kamu minta.
Dengarkan ucapan mereka dengan seksama. Tentu kamu harus tetap memilah-milah sendiri. Pilah mana saran yang berguna bagi kamu dan lupakan jika itu merugikan. Bagaimanapun, kamulah yang paling tahu detail kondisimu sekarang.
3. Kamu Akan Lebih Menyesali Hal-Hal Yang Tak Kamu Lakukan, Daripada Hal-Hal Yang Kamu Lakukan.
Berani ambil resiko untuk dibilang gila
Berani ambil risiko untuk dibilang gila via elitedaily.com
Kadang-kadang kamu terlalu takut melakukan sesuatu karena hal itu berisiko besar. Namun, jangan harap kamu bisa meraih hasil yang signifikan jika tak berani mengambil risiko. Yakinkan dirimu untuk berani mendobrak kenyamananmu, bahkan walau itu jalur alternatif yang membuatmu harus berjuang sendirian. Hasilnya akan amat manis bila kamu berhasil. Bahkan jika kamu tetap gagal, setidaknya kamu udah mencoba dan bisa tahu di mana salahnya. Dua puluh tahun dari sekarang, kamu akan lebih menyesali hal-hal yang tidak kamu lakukan daripada yang kamu lakukan.
4. Sadari Bahwa Kamu Unik
Just be yourself
Just be yourself via www.wall321.com
Seperti yang dibilang Oscar Wilde, “Be yourself, everyone else is already taken”. Ketahuilah kalau kamu itu unik, nggak ada duanya. Gak ada yang bisa melukis seperti cara kamu melukis. Kalaupun ada akan tetap terasa itu bukan lukisanmu alias imitasi. Kamu juga gak perlu meniru suara penyanyi terkenal, bernyanyilah sesuai kemampuan dan gayamu.
Gunakan bakat dan keahlian kamu untuk menciptakan sesuatu, menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Karena cuma ada satu orang di dunia yang bisa melakukannya: kamu.
5. Biarkan Orang Lain Belajar Dari Kamu
Bagi pengalaman kamu
Bagi pengalaman kamu via rebloggy.com
Bahkan orang yang selalu kritis padamu dan menentangmu akan bisa belajar dari pengalaman yang kamu lalui. Mereka akan mengambil hikmah dari apa yang telah kamu perbuat: apa yang sebaiknya tak dilakukan, bagaimana seharusnya meraih kesuksesan, dari mana harus memulai sebuah usaha, bagaimana cara bertahan dari kritikan orang, dan ribuan hal lainnya. Yakinkan dirimu: salah atau benar, baik atau buruk, apapun yang kamu lakukan pastikan itu bermanfaat bagi orang lain.
6. Kalau Bukan Kamu, Lalu Siapa Lagi?
John Lennon menyerukan perdamaian
John Lennon menyerukan perdamaian via upload.wikimedia.org
Jika bukan Soekarno-Hatta yang memproklamasikan kemerdekaan, lalu siapa? Jika John Lennon menolak bernyanyi soal perdamaian, lalu siapa? Andaikan Steve Jobs gak balik lagi ke Apple, kira-kira iPhone bakal ada gak?
Siapa yang bisa memainkan peran yang sama persis seperti mereka? Gak ada. Setiap orang punya potensinya masing-masing yang nggak akan bisa digantikan orang lain. Termasuk kamu. Betapapun susah atau galaunya keadaanmu sekarang, yang terpenting bagimu adalah menemukan peranmu di dunia dan menjalankannya sepenuh hati.
7. Temukan Orang Yang Memahamimu
Carilah seseorang yang bisa mengenal luar dalam tentang kekuatan dan kelemahan kamu. Orang yang tahu bahwa kamu memiliki sesuatu yang unik. Orang ini bisa siapa saja: keluarga, pacar, bahkan orang yang baru kamu temui di perjalanan. Dia akan menginspirasi, menantang, dan membuatmu makin berkembang. Ketika kamu sudah temukan orang yang seperti ini, jangan pernah lepas darinya. Selalu terbukalah pada ‘pencerahan-pencerahan’ yang bisa orang spesial tersebut berikan.
8. Tidak Ada Yang Berhak Atas Hidupmu Kecuali Kamu Sendiri
Jalani Hidupmu
Jalani Hidupmu via www.unrulychristian.com
Ini adalah hidup dan kisahmu sendiri. Kamulah yang paling mengenal dirimu dan apa yang kamu mau. Orang lain boleh memberi pendapat dan punya hak untuk didengarkan, tapi keputusan akhir tetap ada di tanganmu. Kamu hanya ada di dunia ini sementara — jadi jangan buang waktu untuk menyenangkan orang lain selain kamu.
Seberapa peliknya perasaan hatimu saat ini, yang paling penting adalah untuk tetap mengingat prinsip-prinsip di atas tadi. Ingat: pilihan apapun yang akhirnya kamu ambil nanti, kamu harus tetap percaya dan berusaha keras menjalaninya.
Sumber: http://www.hipwee.com/