Masih pada percaya kalau kuliah itu
investasi buat masa depan? Coba deh dipikir-pikir lagi. Dewasa ini makin
banyak yang bepikir sebaliknya, lho. Kuliah bukan lagi cara investasi
yang baik untuk masa depan. Masuk universitas lalu kuliah nggak lagi
dinilai bagus, sekalipun ilmu nilainya tetap mulia.
Kenapa ya pemikiran seperti ini bisa muncul? Di artikel ini, Hipwee coba merangkum tulisan Jacob McMillen, seorang penulis sekaligus praktisi pendidikan akuntansi. Yuk, simak!
1. Bukan Investasi, Tapi Buang-Buang Uang
McMillen sengaja memberi penekanan pada
poin yang satu ini. Menurutnya, kuliah hanya sekedar buang-buang uang
ketika pendidikan berkelas internasional aja udah bisa diakses gratis
secara online, baik melalui jurnal maupun video.
Misalnya, kita bisa klik Coursera yang kerja sama dengan puluhan universitas top dunia. Sekolah musik Berklee, kampus teknologi MIT, bahkan Harvard juga melakukan hal ini. Buat yang suka utak-utik coding bisa belajar dari Codecademy atau Code School.
Bukan nggak mungkin kita yang belajar secara online bisa lebih hebat dari mereka yang memang hadir di kelas, kan?
2. Biar Gampang Cari Kerja?
Dahulu, kuliah jadi semacam tanggung
jawab buat orang yang memang merasa mampu, baik dari segi otak, mental,
maupun keuangan. Ketika itu, mereka ingin menjadi manusia yang punya
intelektualitas dan bisa menghargai ilmu dan pengetahuan.
Nah, kalau sekarang? Kita berpikir kalau
kuliah itu biar gampang cari kerjaan. Yakin kalau lulus kuliah dan jadi
sarjana bisa langsung kerja?
Siapa yang udah sarjana tapi masih nganggur angkat tangannya??!!!
3. Biar Banyak Uang?
Yup, UUD (Ujung-Ujungnya Duit) ya, guys!
Kalau udah dapet kerjaan berarti kita punya gaji alias banyak uang.
Begitulah kira-kira pemikiran sebagian besar manusia modern yang
cenderung pragmatis. Kita makin percaya kalau kuliah itu adalah sebuah
investasi yang bisa menghasilkan banyak uang di masa depan.
Perekonomian yang terus bergejolak
semacam menyajikan fakta pahit. Berapa banyak sarjana yang menganggur
padahal mereka udah ‘mengivestasikan’ (baca: membuang) sekian puluh juta
untuk kuliah. Okelah, nggak semua menganggur kok, banyak sarjana yang
langsung kerja juga.
Ini lho yang perlu dicatat! Apa
pekerjaan kita sudah sesuai sama pendidikan atau gelar yang didapat?
Kira-kira gaji dari pekerjaan itu bisa membayar lunas pengeluaran ketika
kuliah dulu? Apa kuliah itu udah benar-benar jadi investasi yang
menguntungkan?
4. Biar Dapet Gelar?
Ketika di kampus, kita masuk kelas,
mendengarkan dosen, dapat tugas, lalu ujian. Kalau apa yang kita dapat
cuma sebatas teori dan bukan sesuatu yang aplikatif dalam pekerjaan
nanti, maka nilai dari ilmu dan pengetahuan itu akan berkurang alias
nggak begitu manfaat.
Ibarat perjuangan, kuliah sarjana selama
4 tahun (kalau lancar) sampai 7 tahun itu melewati banyak hal yang
nggak bisa dibilang gampang. Inget nggak rasanya ujian atau sidang?
Kalau fokusnya cuma gelar, berarti hidup kita woles banget, guys!
Sarjana yang bekerja dengan modal gelar
termasuk golongan pekerja kelas menengah, mereka biasanya akan sulit
mencapai puncak karir. Karir cenderung stagnant alias ya gitu-gitu aja. Sedangkan, mereka yang punya gelar dan didukung kemampuan mumpuni bakal terus naik level.
5. Sumber Ilmu Nggak Cuma Kampus
Percaya nggak percaya, kampus dinilai
cuma jadi sumber penghasilan orang-orang tertentu aja. Misal, mahasiswa
S1 bisa jadi lebih sering diajar dosen S2 daripada professor. Eh,
sekalinya ketemu professor, kita cuma disuruh bantuin proyek dia.
Parahnya, kuliah juga sering kosong
terus kita disuruh baca buku atau belajar dari Power Point yang nggak
ganti-ganti sejak 10 tahun lalu. Waduh..
Nah, buat yang udah selesai atau lagi
kuliah nih, apa iya semua ilmu yang kita dapat dari kampus emang CUMA
bisa diperoleh disana? Yakin kita nggak bisa baca buku, browsing, atau belajar sendiri dengan metode yang lain?
6. Hampir 90% Skill Justru Didapat Pas Kerja
Ini juga salah satu yang bikin miris.
Katanya kuliah biar gampang cari kerja, tapi kenapa kita justru belajar
di tempat kerja? Ya iyalah, secara sarjana Sastra Inggris atau Sarjana
Hukum tapi kerjanya jadi teller bank, terpaksa deh belajar akuntansi dulu.
Jadi, apa gunanya pendidikan yang udah kita dapat dari kampus selama 4 tahun ini?
Kalau kata McMillen, “Gunakan uang dan waktumu untuk mempelajari kemampuan yang memang dibutuhkan ‘pasar’. Jangan buang waktu dan uang buat kuliah.”
Gimana guys, pada setuju sama
McMillen nggak? Buat yang baru lulus SMA, masih pengen kuliah atau nggak
usah kuliah aja? Yang udah jadi sarjana, gimana nih komentarnya?
Well, setiap keputusan itu
emang ada di tangan kita. Yang pasti, setiap keputusan punya konsekuensi
yang harus kita tanggung. Jadi, mari merenung sebelum membuat keputusan
besar dalam hidup…
Sumber: http://www.hipwee.com/
Sumber: http://www.hipwee.com/
0 comments:
Post a Comment